BegayePontianak.com, Singkawang- Perayaan Cap Go Meh Singkawang menjadi festival budaya yang paling ditunggu wisatawan, baik dalam maupun luar.
Meskipun beberapa daerah di Indonesia juga menggelar festival Cap Go Meh, namun Singkawang punya cerita tersendiri perihal tradisi tersebut.
Kalau daerah-daerah lain Festival Cap Go Meh hanya menggelar pawai Naga dan pernak pernik bernuansa Tionghoa, Singkawang lebih dari pada itu.
Baca Juga: Cara Unik Kota Singkawang Merayakan Cap Go Meh
Baca Juga: Ke Singkawang Saat Imlek Jangan Lupa Singgah ke Teluk Mak Jantu
Daya tarik tersendiri festival Cap Go Meh Singkawang adalah keberadaan Tatung yang selama pagelaran festival menunjukan atraksi memukau bahkan terkesan sadis.
Tatung sendiri merupakan ritual tolak bala untuk mengusir dan membersihkan roh jahat yang menjadi penyebab kesialan.
Dalam bahasa Hakka, Tatung berarti orang yang dirasuki oleh roh leluhur.
Tatung yang kerasukan roh leluhur tersebut akan menusukkan mulut atau bagian tubuh lainnya dengan menggnakan besi, kawat, atau pedang, bahkan memakan hewan dalam keadaan masih hidup.
Baca Juga: Mari Mengenal Singkawang, Kota Paling Meriah Perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh
Mengutip keterangan yang disampaikan Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI Kota Singkawang mengungkapkan Tatung melakukan suatu ritual untuk mengusir roh-roh jahat yang menggangu di kota tersebut.
Dengan diadakan ritual, penyakit cacar air menghilang dan masyarakat mempercayai bahwal ritual tersebut berhasil dalam mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit sehingga ritual tersebut dilakukan sampai sekarang.